Selasa, 15 Maret 2011

cukuplah rasa ini untukku sebagai qudsi pribadiku.







satriya piningit...ia terpingit direlung kalbu sanubari setiap insan..terkurung ...didinding pagar aneka warna dari maujudnya...saripati tanah air angin dan api...dialah sang penggembala nafsu insani dari amarah,aluamah .sufiah dan mutmainah...duduk ditengah diantara mahligai sareat .torekot.hakekat.makrifat.
figur bocah angon hadir di setiap zaman yang mana di zaman itu keadaan sudah rusak parah di segala aspek..dizaman yang serba rusak inilah ALLAH membimbing cahayanya kepada mereka yang di kehendaki...geliat semesta bukan karena disebabkan murkanya SANG MAHA KASIH..namun alam di dalam diri manusiannya itu sendiri yang .merusaknya....maka geliat alam adalah proses menuju kesempurnaan ..menata kembali keseimbangannya...sholatul ilmi seorang hamba adalah menata kembali kesimbangan makro dan mikro kosmos jagad AGUNG jagad alit...didalam dirinnya....dan tentu..sudah bisa dibayangkan akibat dari itu...MAHA CINTA MENARIKAN BINTANG GEMINTANG



Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba mk Allah
subhanahu wa ta’ala akan memilih dia utk diri-Nya sebagai tempat
pemberian ni’mat-ni’mat-Nya dan Ia akan memilih di antara
hamba-hamba-Nya sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapan hanya
kepada Allah.لا إله إلا الله محمد رسولالله



istirahatlah wahai diriku dengan menyebut satu asmanya yg paling rahasia yg ia sukai..

kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan di bumi dialah yg mempunyai singasana
yg agung yg melahirkan sejuta cinta di hatimu...cintamu kan membawamu
kedalam ruangnnya...dan ia kan mencari zat dan sifat yg mampu
berpadu..dalam kasanah dua kalimat syahadat.


An-Nuur:035
اللَّهُ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus , yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) , yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.


2 komentar:

  1. cahaya jiwa akan terpencar karena takwanya pd kehendak.. amien... berbahagialah yg mendpat pencerahan..

    BalasHapus
  2. AMIEN...SEMOGA LAH KITA SEMUA DALAM PANCARAN CAHAYA-NYA ITU...

    BalasHapus